Jumat, 23 Maret 2018

Meja makan dan kisah yang tersimpan.

Meja makan, siapa yang tidak tahu dengan benda satu ini. Benda yang hampir ada di seluruh rumah, bentuknya juga beragam mulai dari yang biasa sampai yang unik, seperti bentuk hati misal nya hehe.. Fungsi pokok dari meja makan sendiri adalah sabagai tempat untuk menyajikan makanan dan tempat makan bersama. Sementara bagi pencinta furniture meja makan memiliki fungsi estetika untuk sebuah ruang makan. Di zaman modern seperti sekarang ini banyak sekali inovasi dan terobosan-terobosan yang di keluarkan oleh para pengrajin untuk sebuah meja makan agar ia tidak terlihat kuno dan memiliki daya saing dengan furniture lainnya.


Namun sejatinya meja makan tetap lah meja makan, mau bagaimanapun bentuk nya ia tetap memiliki fungsi sebagai tempat penyaji makanan. Tetapi yang ingin saya sampaikan pada tulisan kali ini adalah fungsi lain dari meja makan tersebut. Ya, sebagaimana kita ketahui ada banyak bentuk dari meja makan, namun yang paling sering kita jumpai adalah meja makan berbentuk bundar,
mengapa? Karena meja makan dengan bentuk membundar selain memudahkan
dalam mengambil makanan yang jauh juga memberikan posisi yang nyaman                   terhadap pengguna. Nyaman untuk makan dan bersosialisasi dengan yang lain. 

Begitu pula pola meja makan yang ada di Waroeng Pangestu, Yang mana bentuk nya sangat nyaman untuk kita makan bersama. Bisa saling menyapa satu sama lain,saling berbagi makanan dengan keluarga maupun teman dan rekan kerja.

Selain itu di atas meja makan, tidak hanya makanan yang tersaji namun ada cerita-cerita yang di kemas bersama hidangan tersebut. Meski di sebagian daerah bila ada orang makan sambil bicara dianggap tabu, tapi justru dalam islam hal tersebut di anjurkan seperti kutipan berikut ini “Dianjurkan berbicara ketika makan. Berkenaan dengan ini terdapat sebuah hadits yang dibawakan oleh Jabir radhiyallahu ‘anhu sebagaimana yang telah kami kemukakan dalam sub “Bab memuji makanan”. Imam Abu Hamid al-Ghazali dalam kitab al-Ihya mengatakan bahwa termasuk etika makan ialah membicarakan hal-hal yang baik sambil makan, membicarakan kisah orang-orang yang shalih dalam makanan.” (al-Adzkar, hlm. 234) (konsultasisyariah.com/24088-hukum-makan-sambil-bicara.html).

Di atas meja makan pula mengalir emosi dan proses sosialisasi yang mendalam antar individu. Bagaimana mereka mencoba untuk memahami satu sama lain dari interaksi yang terjadi di atas meja makan. Meja makan juga dapat di jadikan sebagai gambaran bagaimana keadaan hubungan antar individu dalam  bundaran tersebut. Serta wadah untuk mempererat tali silaturahim.

Seperti yang pernah dikatakan oleh presiden RI yang ke7, “Jika menemui suatu masalah, hendaknya bukan tindakan represif yang dipilih, melainkan komunikasi. Misalnya warga Waduk Pluit, kita sudah bertemu berkali-kali, tapi masih ada masalah. Ya, saya ajak makan saja.’’Untuk kita yang masih menyandang status mahasiswa, mengapa bukan di meja belajar? Kalau kita mengobrol bersama teman-teman di meja belajar, maka membuat kita tidak belajar, tugas-tugas akan terabaikan.” Ada banyak manfaat dari meja makan di bandingkan dengan furniture lain yang memeliki kesan individualis.















Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Presiden ke-6 & Waroeng Pangestu

Hari Kamis Tanggal 12 April 2018 merupakan hari yang sangat spesial bagi Waroeng Pangestu,karena Preiden ke-6 Bpk Susilo Bambang Yudhoyo...